Rabu, 09 Maret 2011

capter 1


MIKROORGANISME DALAM INDUSTRY MAKANAN

A.                      What Is Mikroorganisme
Mikroorganisme atau oragnisme mikroskopik merupakan organisme hidup yang berukuran sangat kecil dan hanya dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop atau lup. Mikroorganisme seringkali bersel satu (uniselluler) maupun bersel banyak (multiseluller). Namun beberapa Protista bersel tunggal masih dapat dilihat oleh mata telanjang dan beberapa spesies multisel tidak dapat dilihat oleh mata telanjang. Dan virus juga dimasukkan ke dalam mikroorganisme meskipun tidak bersifat seluler.
Ilmu yang mempelajari tentang mikroorganisme dinamakan mikrobiologi
Dunia mikroorganisme terdiri dari lima kelompok organime : bakteri, protozoa, virus, serta algae dan cendawan mikroskopis. Mikroorganisme banyak memebrikan manfaat dalam kehidupan sehari-hari seperti dalam pembuatan anggur, keju yougurt, produksi penisilin, serta proses-proses yang berkaitan dengan pengolahan.
Sejarah penemuan mikroorganisme parallel dengan penemuan mikroskop, tercatat ilmuan yang pertama kali menemukan mikroskop adalah :
1.                        Athanasius kircher seitar tahun 1658 ( Ray : 4). Dengan mikroskopnya ia dapat melihat beberapa kehidupan kecil dalam daging dan susu. Tapi karena kekuatan lensa dari mikroskop yang dimiliki sangat kecil oleh sebab itu belum dapat digunakan untuk melihat bakteri.
2.                        Robert Hooke pada tahun 1664. Pada tahun 1664 robert hooke mendiskripsikan bentuk struktur dari kapang. Tapi orang yang pertama kali melihat bakteri adalah Anton van leeuwenhoek ia mengamati bakteri di dalam air liur dengan menggunakan mikroskop dengan kekuatan hamper 300 kali pembesaran. Dan penelitian tentang mikroorganisme terus berkembang sampai ditemukannya mikroskop electron pada tahun 1940an.
Tentang asal usul mikroorganisme ada dua teori tentang ini yaitu teori spontanitas atau abiogenesis dan biogenesis. Teori abiogenesis adalah suatu paham yang menyatakan bahwa makhluk hidup berasal dari benda mati. Pemuka paham ini yaitu Aristoteles. Paham in bertahan dari zaman yunani kuno sampai pertengahan abad ke 17. Adapun teori biogenesis adalah paham yang menyatakan bahwa makhluk hidup berasal dari makhluk hidup. Diantara ilmuan yang pernah melakukan percobaan untuk membuktikan teori ini yaitu diantaranya adalah Francesco Redi (Italia,1626-1697), ia menggunakan toples yang diisi daging dan mendapat perlakuan berbeda. Selain itu ada  Lazzaro Spallanzani (Italia,1729-1799) dan Louis Pasteur (Perancis, 1822-1895) ia adalah ilmuan yang terkenal dengan semboyannya Omne vivum ex ovo, omne ovum ex vivo”. Adapun selain kedua teori diatas adalagi teori lain yang dikembangkan oleh para ilmuan diantaranya teori kreasi Khas yang menyatakan bahwa kehidupan diciptakan dari zat supranatural (gaib) pada saat istimewa, teori kosmozoan yang menyatakan bahwa kehidupan yang ada diplanet berasal dari mana saja, teori evolusi biokimia yang menyatakan bahwa kehidupan itu muncul berdasarkan hokum fisika, kimia dan biologi dan teori keadaan mantap yang menyatakan bahwa kehidupan tidak berasal usul.
Mikroorganisme ada yang bermanfaat bagi kehidupan namun ada pula yang menimbulkan penyakit. Mikroorganisme sangat bermanfaat dalam bidang kesehatan, pertanian, dan dapat pula berperan dalam proses fermentasi makanan. Dan diantara penyakit yang dapat ditimbulkannya seperti antrax, kolera, dan tuberculosis yang disebabkan oleh bakteri.

B.                       Importance Of Microorganism In Food
Peran mikroorganisme dalam makanan dapat menjadi sesuatu yg diinginkan (makanan dengan bioproses) dan sesuatu yg tdk diinginkan (penyakit dlm mknan dan kecacatan makanan)

1.                        Foodborne Disease
Sumber penyakit dlm mknan disebabkan oleh mikroorganisme pathogen yg dpt mengontaminasi mknan saat dlm brbagai proses penanganannya dari produksi hingga konsumsi.  Sumber penyakit ini dapat menyebabkan kehilangan scra ekonomi yg besar selain mengakibatkan hal yg fatal.  Kemungkinan trjadinya sumber penyakit lbh bsar dlm mknan yg brasal dari hewan dr pd yg brasal dr tumbuhan.  Perjangkitan penyakit semakin meningkat dgn adanya peningkatan produksi makanan, berkembangnya teknologi dalam proses dan penyimpanan makanan, perubahan pole konsumsi makanan, dan peningkatan impor makanan dari luar negeri, begitu jg penemuan pathogen baru.  Namun, perkembangan teknologi maupun metode telah dikembangkan untuk mencegah adanya sumber penyakit dalam makanan.

2.                        Food Spoilage
Pada dsr nya semua makanan mengandung mikroorganisme (kecuali makanan steril).  Kecacatan dalam makanan dapat terjadi karena perkembangan mikroorganisme dlm mkanan atau karena aksi dari enzim.  Adanya kecacatan (kerusakan) dalam makanan dapat menyebabkan kehilangan yg besar dalam ekonomi dan makanan yg terbuang.  Konsep2 baru telah dipelajari untuk mngurangi kontaminasi serta perkembangan mikroba yg merusak makanan.

3.                        Food biopreservation
beberapa mikroorganisme dapat digunakan untuk menghasilkan berbagai makanan fermentasi, baik yg brasal dr hewan maupun tumbuhan.  Pengembangan strain-strain yang baru dan lebih baik sedang dikembangkan dengan menggunakan teknik genetika.  Enzim mikroba juda digunakan untuk menghasilkan makanan serta bahan tambahan makanan.  Teknik rekombinan genetic digunakan untuk menghasilkan enzim yang lebih baik dan sumber2 baru lain.  berbagai bahan tambahan makan yg berasal dari mikroba telah berkembang dan digunakan dalam mkanan
4.                        Probiotik
Probiotik berasal dari bakteri yang memiliki manfaat dalam kesehatan.  Makanan ini mengandung sel hidup dari bakteri.  Sel ini yang dapat memberikan manfaat bagi kesehatan sebagai probiotik
5.                        Pengawet Makanan
 Bahan antimikroba dalam mikroorganisme dapat digunakan dalam pengawetan makanan.  Anti mikroba ini dapat mengontrol mikroorganisme pathogen dan kerusakan makanan karena mikroorganisme

C.                       How Microorganism Growth
Pertumbuhan mikroorganisme dapat ditinjau dari dua sudut, yaitu : pertumbuhan individu dan pertumbuhan koloni atau pertumbuhan populasi. Pertumbuhan individu diartikan sebagai bertambahnya ukuran tubuh, sedangkan pertumbuhan populasi diartikan sebagai bertambahnya kuantitas individu dalam suatu populasi atau bertambahnya ukuran koloni.

1.                        Phase of organisme Growth
Ada 4 fase kurva pertumbuhan mikroorganisme, yaitu :
1)                        Fase lag
Jika mikroba dipindahkan ke dalam suatu medium, mula-mula akan mengalami fase adaptasi untuk menyesuaikan dengan kondisi lingkungan di sekitarnya. Lamanya fase adaptasi ini dipengaruhi oleh beberapa factor, diantaranya:
a)                        Medium dan lingkungan pertumbuhan
Jika medium dan lingkungan pertumbuhan sama seperti medium dan lingkungan sebelumnya, mungkin tidak diperlukan waktu adaptasi. Tetapi jika nutrient yang tersedia dan kondisi lingkungan yang baru berbeda dengan sebelumnya, diperlukan waktu penyesuaian untuk mensintesa enzim-enzim.
b)                        Jumlah inokulum
Jumlah awal sel yang semakin tinggi akan mempercepat fase adaptasi. Fase adaptasi mungkin berjalan lambat karena beberapa sebab, misalnya: (1) kultur dipindahkan dari medium yang kaya nutrien ke medium yang kandungan nuriennya terbatas, (2) mutan yang baru dipindahkan dari fase statis ke medium baru dengan komposisi sama seperti sebelumnya.

2)                        Fase log
Pada fase ini mikroba membelah dengan cepat dan konstan mengikuti kurva logaritmik. Pada fase ini kecepatan pertumbuhan sangat dipengaruhi oleh medium tempat tumbuhnya seperti pH dan kandungan nutrient, juga kondisi lingkungan termasuk suhu dan kelembaban udara. Pada fase ini mikroba membutuhkan energi lebih banyak dari pada faselainnya. Pada fase ini kultur paling sensitif terhadap keadaan lingkungan. Akhir fase log, kecepatan pertumbuhan populasi menurun dikarenakan :
a)                        Nutrien di dalam medium sudah berkurang.
b)                        Adanya hasil metabolisme yang mungkin beracun atau dapat menghambat pertumbuhan mikroba.

3)                        Fase stationer
Pada fase ini jumlah populasi sel tetap karena jumlah sel yang tumbuh sama dengan jumlah sel yang mati. Ukuran sel pada fase ini menjadi lebih kecil karena sel tetap membelah meskipun zat-zat nutrisi sudah habis. Karena kekurangan zat nutrisi, sel kemungkinan mempunyai komposisi yang berbeda dengan sel yang tumbuh pada fase logaritmik. Pada fase ini sel-sel lebih tahan terhadap keadaan ekstrim seperti panas, dingin, radiasi, dan bahan-bahan kimia.

4)                        Fase kematian
Pada fase ini sebagian populasi mikroba mulai mengalamikematian karena beberapa sebab yaitu:
a)                        Nutrien di dalam medium sudah habis.
b)                        Energi cadangan di dalam sel habis.
Kecepatan kematian bergantung pada kondisi nutrien, lingkungan, dan jenis mikroba.

2.                        Factors influencing microbial growth in food
Faktor pertumbuhan adalah senyawa organic yang dibutuhkan oleh sel untuk mensintesis. Faktor pertumbuhan ada 3 kelompok utama yaitu :
a.  asam amino dibutuhkan untuk sintesis protein
b.                        Purin dan pirimidin dibutuhkan untuk mensintesis asam nukleat
c.  Vitamin-enzim berfungsi sebagai kofaktor.

Setiap mikroorganisme mempunyai respons yang berbeda terhadap faktorlingkungan (suhu, pH, O, salinitas, dsb.)
Suhu, tinggi rendahnya suhu mempengaruhi pertumbuhan mikroorganisme.Bakteri dapat tumbuh dalam rentang suhu minus 50C sampai 800C, tetapi bagaimanapun juga setiap species empunyai rentang suhu yang pendek yang ditentukan oleh sensitifitas sistem enzimnya terhadap panas. Bakteri dapat dikelompokkan berdasarkan pada kisaran suhu pertumbuhannya, yaitu :
1.                        Psikrofil adalah bakteri yang dapat tumbuh pada suhu 0 0C sampai 20 0C. Suhu optimumnya sekitar 150C. Karakteristik istimewa dari semua bakteri psikrofil adalah akan tumbuh pada suhu 0 – 5 0C.
2.                        Mesofil adalah bakteri yang dapat tumbuh pada suhu 20 0C sampai 450C. karakteristik istimewa dari semua bakteri mesofil adalah kemampuannya untuk tumbuh pada suhu tubuh (370C) dan tidak dapat tumbuh pada suhu di atas 45 0C. Bakteri mesofil dapat dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu:
a. Yang mempunyai suhu pertumbuhan optimum 20 – 300C, termasuk tumbuhan saprofit.
b.                        Yang mempunyai suhu pertumbuhan optimum 35 – 400C, termasuk organisme yang tumbuh baik pada tubuh inang berdarah panas.
3.                        Termofil adalah bakteri yang dapat tumbuh pada suhu 35 0C atau lebih. Bakteri termofil dapat dibedakan menjadi dua kelompok :
a. Fakultatif termofil adalah organisme yang dapat tumbuh pada suhu 37 0C, dengan suhu pertumbuhan optimum 45 – 60 0C.
b.                        Obligat termofil adalah organisme yang dapat tumbuh pada suhu di atas suhu 50 0C, dengan suhu pertumbuhan optimum di atas 60 0C.
Perubahan suhu dapat mempengaruhi :
1.                        Pertumbuhan : miskin, banyak, atau mati
2.                        Perubahan karakteristik : pembentukan pigmen, misalnya Serratia marcescens, pada suhu kamar merah, suhu lebih tinggi atau rendah dari suhu kamar, pigmen merah hilang. Produksi selulosa Acetobacter xylinum pada suhu lebih tinggi dari suhu kamar akan menurun.
Derajat keasaman (pH), pengaruh pH terhadap pertumbuhan tidak kalah pentingnya dari pengaruh temperatur. Ada pH minimum, pH optimum, dan pH maksimum. Rentang pH bagi pertumbuhan bakteri antara 4 – 9 dengan pH optimum 6,5 – 7,5. Jamur lebih menyukai pH asam, rentang pH pertumbuhan jamur dari 1 – 9 dan pH optimumnya 4 – 6. Selama pertumbuhan pH dapat berubah, naik atau turun, bergantung kepada komposisi medium yang diuraikan. Bila ingin pH konstan selama pertumbuhan harus diberikan larutan penyangga atau buffer yang sesuai dengan media dan jenis mikroorganisme.
Kebutuhan oksigen, oksigen tidak mutlak diperlukan mikroorganisme karena ada juga kelompok yang tidak memerlukan oksigen bahkan oksigen merupakan racun bagi pertumbuhan. Mikroorganisme terbagi atas empat kelompok berdasarkan kebutuhan akan organisme, yaitu mikroorganisme aerob yang memerlukan oksigen sebagai akseptor elektron dalam proses respirasi. Mikroorganisme anaerob adalah mikroorganisme yang tidak memerlukan O2 karena oksigen akan membentuk H2O2 yang bersifat toksik dan meyebabkan kematian. Mikroorganisme anaerob tidak memiliki enzim katalase yang dapat menguraikan H2O2 menjadi air dan oksigen. Mikroorganisme fakultatif anaerob adalah mikroorganisme yang tetap tumbuh dalam lingkungan kelompok fakultatif anaerob. Mikroorganisme mikroaerofilik adalah mikroorganisme yang memerlukan oksigen dalam jumlah terbatas karena jumlah oksigen yang berlebih akan menghambat kerja enzim oksidatif dan menimbulkan kematian.
Salinitas, berdasarkan kebutuhan garam (NaCl) mikroorganisme dapat dikelompokkan menjadi :
1. Non halofil
2. Halotoleran
3. Halofil (NaCl 10-15%)
4. Halofil ekstrim

(Diedit)









chapter 2


KARAKTERISTIK DARI MIKROORGANISME YANG DOMINAN DALAM MAKANAN
  1. Morphology and structure
1.                        Yeast and molds
Yeast (khamir) dan molds (kapang) merupakan mikroorganisme yang termasuk ke dalam Kingdom Fungi dan merupakan mikroorganisme eukariotik (sudah memiliki membran inti sel). Khamir dan kapang mempunyai dinding sel yang lebih kuat dan memiliki membran plasma yang tipis. Dinding sel khamir dan kapang tidak memiliki mucopeptide dan tersusun atas karbohidrat. Plasma membrannya mengandung sterol. Sitoplasmanya dapat bergerak dan mengandung organela (mitokondria, vakuola) yang merupakan ikatan membran. Ribosomnya bertipe 80S dan terhubung ke retikulum endoplasmik. DNAnya linier, mengandung histone (protein dasar yang mengandung basis asam amino) dan terletak dekat dengan membran nukleus.
Khamir merupakan mikroorganisme uniseluler yang bereproduksi secara vegetatif dengan pertunasan. Ukuran khamir sangat beragam lebarnya berkisar antara 1-5 μm dan panjangnya antara 5-30 μm. Khamir biasanya berbentuk telur, tetapi ada pula yang memanjang atau berbentuk bola. Dinding selnya mengandung polisakarida, protein dan lipid. Khamir tidak dilengkapi flagellum atau organ-organ penggerak lainnya. Khamir tidak melakukan fotosintesis. Khamir dapat tumbuh dalam larutan yang pekat misalnya larutan gula atau garam. Khamir juga menyukai suasana asam dan menyukai adanya oksigen.
Terdapat beberapa jenis khamir, yaitu:
1.      Khamir Murni
Merupakan jenis khamir yang dapat berkembang biak dengan cara seksual yaitu dengan pembentukan askospora. Khamir jenis ini diklasifikasikan sebagai Ascomycetes (Saccharomyces cerevisae, Saccharomyces carlbergesis, Hansenula anomala, Nadsonia sp).
2.      Khamir Liar
Adalah khamir murni yang biasanya terdapat pada kulit anggur. Khamir ini dapat digunakan dalam proses fermentasi.
3.      Khamir Atas
Adalah khamir murni yang cenderung memproduksi gas sangat cepat sewaktu fermentasi,sehingga khamir itu dibawa kepermukaan. Contoh: Saccharomyces cereviceae.
4.      Khamir Dasar
Adalah khamir murni yang memproduksi gas secara lebih lamban pada bagian awal fermentasi. Contoh: Saccharomyces carlsbergensis.
5.      Khamir Palsu atau Torulae
Adalah khamir yang didalamnya tidak terdapat atau dikenal tahap pembentukan spora seksual. Contoh: Cryptococcus neoformans, Pityrosporum ovale, Candida albicans.
Berdasarkan sifat metabolisme dalam menghasilkan energi, khamir dapat dibedakan menjadi 2 yaitu khamir berjenis fermentatif dan oksidatif. Khamir jenis fermentatif dapat melakukan fermentasi alkohol yaitu memecah gula (glukosa) menjadi alkohol dan gas contohnya pada produk roti. Sedangkan oksidatif (respirasi) maka akan menghasilkan CO2 dan H2O. Jumlah energi yang dihasilkan melalui respirasi lebih tinggi dari yang melalui fermentasi.
Kapang merupakan mikroorganisme multiseluler. Dinding selnya tersusun dari selulosa, kitin atau dari keduanya. Tubuh atau talus suatu kapang pada dasarnya terdiri dari 2 bagian miselium dan spora (sel resisten, istirahat atau dorman). Miselium merupakan kumpulan beberapa filamen yang dinamakan hifa. Setiap hifa lebarnya 5-10 μm, dibandingkan dengan sel bakteri yang biasanya berdiameter 1 μm. Disepanjang setiap hifa terdapat sitoplasma bersama.
Ada 3 macam morfologi hifa:
1.         Aseptat atau senosit, hifa seperti ini tidak mempunyai dinding sekat atau septum.
2.         Septat dengan sel-sel uninukleat, sekat membagi hifa menjadi ruang-ruang atau sel-sel berisi nucleus tunggal. Pada setiap septum terdapat pori ditengah-tengah yang memungkinkan perpindahan nucleus dan sitoplasma dari satu ruang keruang yang lain.setiap ruang suatu hifa yang bersekat tidak terbatasi oleh suatu membrane sebagaimana halnya pada sel yang khas, setiap ruang itu biasanya dinamakan sel.
3.         Septat dengan sel-sel multinukleat, septum membagi hifa menjadi sel-sel dengan lebih dari satu nukleus dalam setiap ruang.
Habitat kapang sangat beragam, namun pada umumnya kapang dapat tumbuh pada substrat yang mengandung sumber karbon organik. Kapang melakukan reproduksi dan penyebaran menggunakan spora. Spora kapang terdiri dari dua jenis, yaitu spora seksual dan spora aseksual. Spora aseksual dihasilkan lebih cepat dan dalam jumlah yang lebih banyak dibandingkan spora seksual. Spora aseksual memiliki ukuran yang kecil (diameter 1-10 μm) dan ringan, sehingga penyebarannya umumnya secara pasif menggunakan aliran udara. Apabila spora tersebut terhirup oleh manusia dalam jumlah tertentu akan mengakibatkan gangguan kesehatan.
 kapang


khamir






2.      Bacteria cells


Bakteri merupakan organisme uniseluler yang prokariotik sehingga memiliki struktur sel yang relatif sederhana. Struktur bakteri yang paling penting adalah dinding sel. Banyak bakteri memiliki struktur di luar sel lainnya seperti flagela dan fimbria yang digunakan untuk bergerak, melekat dan konjugasi. Beberapa bakteri juga memiliki kapsula atau lapisan lendir yang membantu pelekatan bakteri pada suatu permukaan dan struktur biofilm. Bakteri juga memiliki kromosom, ribosom, dan beberapa spesies lainnya memiliki granula makanan, vakuola gas, dan magnetosom.
Beberapa bakteri mampu membentuk diri menjadi endospora yang membuat mereka mampu bertahan hidup pada lingkungan ekstrem.







Morfologi/bentuk bakteri
Berbagai bentuk tubuh bakteri
  Bentuk bakteri sangat bervariasi, tetapi secara umum ada 3 tipe, yaitu :
1.      Bentuk batang / silindris.
2.      Bentuk bulat / kokus
3.      Bentuk spiral / spirilium.

    Variasi bakteri atau koloni bakteri dipengaruhi oleh arah pembelahannya, umur, dan syarat pertumbuhan tertentu misalkan makanan, ssuhu, dan keadaan yang tidak menguntungkan bakteri.
a) Bentuk silindris (batang)
    Dibedakan atas:
1.      Basil tunggal, berupa batang tunggal, contohnya Escherchia coli dan Salmonella typi.
2.      Diplobasil; berbentuk batang bergandengan dua – dua.
3.      Streptobasil; berupa batang bergandengan seperti rantai, contohnya Streptobacillus moniliformis dan Azotobacter sp.
b) Bentuk bulat (kolon)
    Bakteri berbentuk bulat (kokus = sferis/tidak bulat betul) dibagi mejadi bentuk – bentuk sebagai berikut:
1.      Monokokus,berbentuk bulat, satu – satu, contohnya Monococcus gonorhoe.
2.      Diplokokus, bentuknya bulat bergandengan dua – dua, misalnya Diplococcus pneumonia.
3.      Streptokokus, memiliki bentuk bulat bergandengan seperti rantai, sebagai hasil pembelahan sel kesatu atau dua arah dalam satu garis.
4.      Tetrakokus, berbentuk bulat terdiri 4 sel yang tersusun dalam bentuk bujur sangkar sebagai hasil pembelahan sel kedua arah.
5.      Sarkina, berbentuk bulat terdiri atas 8 sel yang tersusun dalam bentuk kubus sebagai hasil pembelahan sel ketiga arah, contohnya Sarcia sp.
6.      Stafilokokus, berbentuk bulat, tersusun seperti kelompok buah anggur sebagai hasil pembelahan sel ke segala arah.
c) Bentuk Spiral
     Di bagi menjadi:
1.      Koma (vibrio); berbentuk lengkungan kurang dari setengah lingkaran, contoh nya Vibrio coma, penyebab penyakit kolera.
2.      Spiral; berupa lengkunagn lebih dari setengah lingkaran , contohnya Spirillium minor yang menyebabkan demam dengan perantara gigitan tikus atau hewanpengerat lainnya.
3.      Spiroooseta; berupa spiral yang halus dan lentur, contohnya Treponema pallisum, penyebab penyakit sifilis.
Bentuk tubuh/morfologi bakteri dipengaruhi oleh keadaan lingkungan, medium dan usia. Oleh karena itu untuk membandingkan bentuk serta ukuran bakteri, kondisinya harus sama. Pada umumnya bakteri yang usianya lebih muda ukurannya relatif lebih besar daripada yang sudah tua.



3.      Viruses
Virus bukan merupakan sel melainkan parasit obligat intraseluler. Virus mempunyai ukuran 20 – 250 nm. Virus tersusun atas asam nukleat (DNA dan RNA) dan beberapa protein. Bagian virus adalah kepala dan ekor dan bagian- bagian tersebut tersusun dari protein. Virus tidak melakukan reproduksi tetapi berproduksi dengan cara melakukan replikasi di dalam tubuh inang.
Virus tersusun oleh :
a.       Kapsid (selubung protein)
b.      Nukleokapsid
c.                   Nukleokapsid Viral
Partikel virus mempunyai inti berbentuk batang yang terdiri dari asam nukleat. Selaput inti berupa protein yang disebut kapsid. Selaput (envelope) yang diperoleh dari membran sel inang berfungsi untuk melindungi kapsid virus dari antigen inang.
  1. Importance Mold genera
Dalam proses
  1. Importance yeast
Dalam prosess
  1. Importance bacteria
Bakteri diklasifikasikan menjadi 2 yaitu gram positif dan gram negative. Bakteri gram negatif adalah bakteri dengan dinding sel. Bakteri ini terdiri dari 16 grup. Bakteri gram positif juga berdinding sel namin hanya terdiri dari 6 grup.
Membedakan kedua bakteri ini dilakukan dengan cara tes menggunakan cairan cerebrospinal. Bakteri gram positif dapat mempertahankan warna kristal violet setelah dites dengan cairan tersebut. Sedangkan bakteri gram negatif akan berubah warna menjadi merah atau merah muda.
Meski keduanya memiliki dinding sel, namun strukturnya berbeda. Perbedaat struktur warna dapat dibedakan dengan menggunakan prosedur pewarnaan gram tersebut. Prosedur ini ditemukan oleh Christian Gram dari Denmark pada 1884 . Bakteri gram positif hanya memiliki membram plasma yang dikelilingi dinding sel berupa peptidoglikan. Sedangkan bakteri gram negatif memiliki sitem membran ganda dimana membran plasmanya diselimuti oleh membran luar permeable. Bakteri ini memiliki dinding sel tebal berupa peptidoglikan yang terletak diantara membran dalam dan membran luarnya.
Karakteristik
Karakteristik
Gram positif
Gram negatif
Dinding sel
Homogen dan tebal (20-80 nm0 serta sebagian besar tersusun dari peptidoglikan. Polisakarida lain dan asam teikoat dapat ikut menyusun dinding sel.
Peptidoglikan (2-7 nm) di antara membran dam dan luar, serta adanya membran luar (7-8 nm tebalnya) yang terdii dari lipid, protein, dan lipopolisakarida
Bentuk sel
Bulat, batang atau filamen
Bulat, oval, batang lurus atau melingkar seprti tand koma, heliks atau filamen; beberapa mempunyai selubung atau kapsul
Reproduksi
Pembelahan biner
Pembelahan biner, kadang-kadang pertunasan
Metabolisme
kemoorganoheterotrof
Fototrof, kemolitoautotrof, atau kemoorganoheterotrof
Motilitas
Kebanyakan nonmotil, bila motil tipe flagelanya adalah petritrikus (petritrichous)
Motil atau nonmotil. Bentuk flagela dapat bervariasi-polar,lopotrikus (lophtrichous), petritrikus (petritrichous).
Anggota tubuh (apendase)
Biasanya tidak memiliki apendase
Dapat memiliki pili, fimbriae, tangkai
Endospora
Beberapa grup dapat membentuk endspora
Tidak dapat membentuk endospora

Klasifikasi Garam Positif



Daftar Penyakit yang Dapat Ditimbulkan pleh Gram Positif dan Gram Negatif
Gram
Genus
Penyakit



Gram positif
impetigo, keracunan makanan, bronkitis
pneumonia/radang paru, meningitis, karies gigi
Gram nega
salmonelosis
gastroenteritis/radang saluran cerna
meningitis, gonorea
batuk rejan
legionnaires' disease
infeksi luka bakar
gastroenteritis
bronkitis, pneumonia
pneumonia, uretritis, trakoma


  1. Importance bacteria groups in food
Beberapa kelompok bakteri yang ditemukan dalam makanan yang sangat berperan dalam industry makanan. Diantaranya seperti :
  1. Latic acid bacteria
Latic acid bacteria adalah bacteri yang menghasilkan asam laktat dari karbohidrat. Yang termasuk ke dalam latic acid bactria diantaranya adalah species yang genusnya lactococcus, leustonostoc, pediococcus, lactobacillus, dan streptococcus thermophiles.
  1. Acetic acid bacteria
Yang termasuk dalam acetic acid bacteria adalah bacteri yang menghasilkan asam astetat seperti acetobacter aceti.
  1. Propionic acid bacteria
Bakteri yang termasuk didalamnya adalah bacteri yang menghasilkan asam propionat yang sering dijumpai dalam proses fermentasi seperti propionibacterium freudenreichii.
  1. Butyric acid bacteria
Adalah bakteri yang menghasilkan asam butirat seperti clostridium butyricum.
  1. Proteolytic bacteria
Adalah bakteri yang mampu menghidrolisis protein. Yang termasuk didalamnya adalah species yang bergenus micrococcus, staphylococcus, bacillus,clostridium, pseudomonas, alteromonas, flavobacterium, alcaligenes dan lain-lain.
  1. Lipolytic bacteria
Adalah bakteri yang mampu menghidrolisis triglycerides untuk memproduksi lipase extracellular. Spesies yang termasuk di dalamnya adalah spesies yang bergenus micrococcus, staphylococcus, pseudomonas, alteromonas, dan flavobacterium.
  1. Saccharolytic bacteria
Adalah bakteri yang dapat menghidrolisis karbohidrat yang komplek. Yang termasuk ke dalam kelompok ini adalah spesies yang bergenus bacillus, clostridium, aeromonas, pseudomonas, dan enterobacter.
  1. Thermophilic
Adalah bacetri yang mampu tumbuh pada suhu 50oC keatas. Yang termasuk didalamnya adalah spesies yang bergenus bacillus, pediococcus, streptococcus, dan lactobacillus.
  1. Psychrotrophic bacteria
Adalah bakteri yang dapat tumbuh pada suhu dibawah 5oC.seperti pseudomonas,alcaligenes, dan lain-lain.
  1. Halotolerant bacteria
Adalah bakteri yang dapat bertahan pada konsentrasi diatas 10%. Seperti bacillus, micrococcus, staphylococcus dan lain-lain.
  1. Aciduric bacteria
Adalah bakteri yang mampu hidup pada pH dibawah 4. Seperti lactobacillus, lactococcus, dan streptococcus.
  1. Osmophilic bacteria
Adalah bakteri yang dapat bertahan pada tekanan osmosis lingkungan yang tinggi. seperti spesies yang bergenus staphylococcu, leucomostoc, dan lactobacillus.
  1. Gas-producing bacteria
Bakteri yang dapat menghasilkan gas CO2, H2, H2S selama proses metabolisme. Seperti leucomostoc, lactobacillus, propionibacterium,dan enterobacter.
  1. Sporeformers
Adalah bakteri yang mampu menghasilkan spora. Seperti bacillus, clostridium, dan desufotomaculum spp. Yang dibagi menjadi sporeformer aerobic dan sporeformer anaerobic, flatt sour sporeformers, thermophilic sporeformers, dan sulfide-producing sporeformers. 

pembagian jatah presentasi : 
1. eta ( morpologi and stuktur of bakteri and khamir)
2. tika ( morpologi of virus)
3. yuyun ( importance of  mold genera)
4. findy (importance of  yeast)
5. mbk putri ( importance of bacteri)
6. makbul ( importance of grouf bakteri)